Sunday, June 15, 2008

Anak Ayam

Pasti pembaca pernah mendengar cerita berikut,

Ada seorang anak, membawa seekor anak ayam didalam genggaman tangannya. Lalu menanyai seorang bijak, katanya, "Apakah mati atau hidup anak ayam ditangan saya ini?".

Seorang bijak tepekur sejenak, lalu dengan bijak dijawabnya, "Bila aku menjawab hidup, maka kamu akan menekan tanganmu, dan matilah anak ayam itu. Bila aku menjawab mati, maka kamu akan melepaskannya. Jadi jawabanku, hidup mati anak ayam itu ada ditangan mu."

Nah, pembaca, begitu juga masa depan kita. Ada ditangan kita, bukan ditangan bos kita, kakak kita atau siapa pun. Anda yang menentukan apakah menjadi pemenang atau pecundang. Sukses selalu.

Bosannn...!

Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia.

Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca.

Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas.

Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu.

Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya.

Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja.

Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut.

Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu.

Kini menggenggam dan membuang batu telah menjadi kebiasaannya.

Suatu hari secara tak sadar, batu yang dicari itu tergenggam dalam tangannya. Namun karena ia telah terbiasa membuang batu ke laut, maka batu ajaib itupun tak luput terbang ke laut dalam.

Lelaki miskin itu melanjutkan ‘permainannya’ memungut dan membuang batu. Ia kini lupa apa yang sedang dicarinya.

Teman, pernahkah kita merasakan kalau hidup ini hanyalah suatu rentetan perulangan yang membosankan? Dari kecil, kita sebenarnya sudah dapat merasakannya, kita harus bangun pagi-pagi untuk bersekolah, lalu pada siangnya kita pulang, mungkin sambil melakukan aktifitas lainnya, seperti belajar, nonton TV, tidur, lalu pada malamnya makan malam, kemudian tidur, keesokkan harinya kita kembali bangun pagi untuk bersekolah, dan melakukan aktifitas seperti hari kemarin, hal itu berulang kali kita lakukan bertahun-tahun !! Hingga akhirnya tiba saatnya untuk kita bekerja, tak jauh beda dengan bersekolah, kita harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke kantor, lalu pulang pada sore/malam harinya, kemudian kita tidur, keesokan harinya kita harus kembali bekerja lagi, dan melakukan aktifitas yang sama seperti kemarin, sampai kapan?

Pernahkah kita merasa bosan dengan aktifitas hidup kita?

“Bila hidup ini cuman suatu rentetan perulangan yang membosankan, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menemukan nilai baru di balik setiap peristiwa hidup.”

Artinya, jangan melihat aktifitas yang kita lakukan ini sebagai suatu kebiasaan atau rutinitas , karena jika kita menganggap demikian, maka aktifitas kita akan amat sangat membosankan !!

Cobalah maknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, mungkin kamu akan menemukan suatu yang baru, sesuatu yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya, “Setiap hari merupakan hadiah baru yang menyimpan sejuta arti.”

Thursday, June 5, 2008

Memiliki Sikap yang Baik Dengan Berpikir Positif

Sikap yang baik bisa berawal dari cara berfikir yang baik pula, dalam hal ini adalah berfikir secara positif. Bukankah semua tindakan berasal dari apa yang ada di benak setiap orang sebelumnya?

Berfikir positif akan memupuk tanggung jawab yang besar bagi yang bersangkutan sekaligus akan menjadikan pelakunya menjadi orang yang berjiwa besar.

Berfikir positif memberikan dampak positif pula berupa tanggung jawab besar dari pelakunya karena orang yang berfikir positif selalu tidak mencari-cari alasan maupun melempar kesalahan kepada orang lain, meskipun sesuatu menimpa dirinya karena sesuatu hal yang di-sebabkan orang lain. Hal ini bukan berarti orang lain tidak dipersalahkan tetapi selalu disertai pertanyaan mengapa hal tersebut menimpa dirinya.

Misalnya dia mengalami penjambretan di jalan, maka dia juga berfikir kenapa si Jambret memilih dia sebagai korbannya? Akan terjadi evaluasi terhadap dirinya sendiri seperti misalnya, Apakah dia tampil terlalu mencolok? Apakah dia kelihatan seperti orang bingung? Apakah dia terlalu ceroboh? dan lain-lain.

Apabila sudah demikian dia merasa punya tanggung jawab yang besar untuk mengubah dirinya sendiri untuk menghindari kejadian serupa supaya tidak terulang lagi.

Berfikir secara positif harus di-dampingi pola fikir scara proporsional, karena seseorang tidak boleh berfikir bahwa orang lain itu sama persis seperti dirinya. Harus disadari kehidupan di luar sana berbeda dengan apa yang selalu diharapkan.

Bukankah tidak semua orang berfikir secara positif? Misalnya seseorang berfikir tidak akan ada orang yang berani mencuri di rumahnya karena dia berfikir positif bahwa orang-orang disekitarnya baik kepada dirinya. Kemudian yang terjadi adalah pencurian di rumahnya, hal ini terjadi karena dia berfikir “terlalu” positif, sehingga justru kejadian negatif yang dia dapatkan.

Berfikir secara proporsional bisa diartikan sebagai berfikir positif yang disertai dengan kewaspadaan bukan berarti kecurigaan.

Berfikir positif bisa mengubah energi negatif menjadi energi positif, seperti misalnya mampu mengubah masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.

Untuk belajar menghadapi masalah supaya tidak merasa memiliki masalah yang paling berat adalah dengan melihat masalah-masalah yang lebih berat yang dihadapi orang lain. Akan lebih baik kalau mau belajar bagaimana orang lain mampu menyelesaikan masalah yang lebih besar itu.

Hidup akan lebih bisa dinikmati oleh orang-orang yang berfikir positif karena berfikir positif akan berdampak pula pelakunya bisa menerima setiap keadaan dengan besar hati dan lapang dada. Misalnya sedang tertimpa musibah sekalipun dia masih tetap mengambil hikmah dan sisi positif dari musibah itu, kalau rumahnya kecurian sekalipun yang ada dibenaknya selalu “untung” hanya tv saja yang dibawa maling sedang barang-barang yang lain tidak.

Cara seperti ini jelas akan meringankan beban yang dialaminya, karena kalau dia tetap fokus pada tv-nya yang hilang, maka stress yang akan didapat. Bukankah dengan stress belum tentu mengubah keadaan?

Bahkan kalau dia berfikir dengan jernih bisa jadi tv yang hilang itu bisa ditemukan lagi, seperti misalnya dengan mengingat-ingat siapa yang mungkin bisa masuk rumahnya dengan leluasa di samping keluarganya sendiri?

Tentunya hal seperti ini tidak boleh didasarkan pada sangkaan tetapi harus disertai dengan bukti-bukti yang kuat.

Banyak Minum Air Putih Yuk...

Kurang minum air putih ternyata dapat mengganggu fungsi ginjal. Gangguan ginjal dalam tahap ringan masih dapat diatasi dengan minum banyak air putih. Namun, kalau sudah gagal ginjal, hanya bisa diatasi dengan cuci darah atau cangkok ginjal yang biayanya sangat mahal.

Meskipun ukurannya kecil, organ ginjal bersifat sangat vital. Ginjal berfungsi untuk menjaga keseimbangan serta mengatur konsentrasi dan komposisi cairan di dalam tubuh. Ginjal juga berfungsi untuk membersihkan darah dan berbagai zat hasil metabolisme serta racun di dalam tubuh. Sampah dari dalam tubuh tersebut akan diubah menjadi air seni (urin). Air seni diproduksi terus menerus di ginjal, lalu dialirkan melalui saluran kemih ke kandung kemih. Bila cukup banyak urin di dalam kandung kemih, maka akan timbul rangsangan untuk buang air kecil. Jumlah urin yang dikeluarkan setiap hari sekitar 1-2 liter. Selain itu, ginjal juga berperan untuk mempertahankan volume dan tekanan darah, mengatur kalsium pada tulang, mengatur produksi sel darah merah, dan menghasilkan hormon seperti erythropoetin, renin, dan vitamin D.

Kelainan ginjal dapat terjadi akibat adanya kelainan pada ginjal (penyakit ginjal primer) atau komplikasi penyakit sistematik (penyakit ginjal sekunder), seperti kencing manis (diabetes). Kelainan ringan pada ginjal dapat sembuh sempurna bila penyebabnya sudah diatasi. Kadang cukup dengan pengobatan dan pengaturan diet. Namun, bila keadaannya memburuk, kelainan itu bisa menjadi gagal ginjal yang akut.

Perlu diketahui, kasus gagal ginjal di dunia meningkat lebih dari 50%. Di Indonesia sendiri sudah mencapai sekitar 20%. Di Amerika Serikat saja, negara yang sangat maju dan tingkat gizinya tinggi, setiap tahunnya ada sekitar 20 juta orang dewasa menderita penyakit kronik ginjal.

Gagal ginjal adalah keadaan dimana kedua ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya. Penderita biasanya baru merasakan kelainan pada dirinya jika fungsi ginjal menurun sekitar 25%. Bahkan, untuk penderita yang masih muda bisa di bawah 10%. Tidak heran bila umumnya pasien baru ke dokter bila sudah berada dalam tahap terminal.

Sekitar 40% gangguan diabetes menjadi penyebab gagal ginjal. Namun, orang yang diyakini mempunyai gejala sakit ginjal tidak perlu risau. Kehidupan normal tetap dapat dijalani. Mereka bahkan dianjurkan tetap berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan secara wajar. Ada juga anjuran untuk diet ketat rendah protein dengan kalori cukup. Itupun tidak terlampau menyusahkan. Bagi perokok, umumnya dokter menganjurkan untuk berhenti sama sekali.

Gagal ginjal dapat diterapi dengan jalan hemodialisis (cuci darah). Dialisis adalah proses pemisahan (penyaringan) sisa-sisa metabolisme melalui selaput semipermeable dalam mesin dialiser. Darah yang sudah bersih kemudian dipompa kembali ke dalam tubuh. Cuci darah bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memiliki unit hemodialisis. Frekuensi cuci darah bergantung pada kondisi pasien.

Search

Powered By Blogger