• Berusia lanjut. Hal ini disebabkan karena semakin tua usia, maka kemampuan tubuh menyerap kalsium oleh usus semakin berkurang.
• Wanita. Menurut Departemen Kesehatan RI, wanita memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi yaitu 21.7%. Walau tak setinggi pada wanita, pria juga berisiko terkena penyakit ini pada angka 14.8%.
• Orang Asia dan orang kulit putih. Ini disebabkan karena mereka umumnya mempunyai kerangka tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ras Afrika dan Afrika-Amerika.
• Kekurangan asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D.
• Mempunyai gaya hidup yang tidak sehat, antara lain yaitu: kurang berolahraga, banyak merokok, dan mengonsumsi alkohol serta minuman yang berkafein.
• Mengalami menopause dini (sebelum umur 45 tahun) atau telah mengalami menopause.
• Memiliki postur tubuh yang kurus dan kecil.
• Memiliki sejarah penyakit osteoporosis dan patah tulang dalam keluarga, atau pernah mengalami patah tulang di masa lalu.
• Rendahnya tingkat hormon seksual (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria).
• Dalam pengobatan dan penyakit tertentu yang mempercepat kehilangan massa tulang atau mempengaruhi metabolisme tulang, misalnya pemakaian obat-obatan kortikosteroid, absorpsi gizi yang buruk, dan penyakit ginjal kronis.
Kasus patah tulang sering terjadi dan merupakan komplikasi serius dari osteoporosis. Umumnya sering dialami pada tulang punggung dan pinggul yang langsung mendukung berat tubuh. Walau biasanya bisa disembuhkan dengan tindakan operasi modern, patah tulang punggung atau pinggul dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian, khususnya pada usia lanjut. Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang. Sekitar 99% kalsium berada dalam tulang dan gigi, sedangkan 1% ada di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan bila hal itu terjadi terus menerus, maka tulang dapat menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah.
Karena itu, sejak usia muda Anda perlu membentuk kepadatan tulang yang maksimal melalui gaya hidup yang sehat dan memenuhi kebutuhan kalsium. Menabung kalsium sejak dini penting agar peak bone mass dapat tercapai maksimal, sehingga tabungan kalsium Anda saat memasuki masa menopause cukup dan tulang tidak mudah keropos.
[infokesehatan.org]