Sunday, June 15, 2008
Anak Ayam
Ada seorang anak, membawa seekor anak ayam didalam genggaman tangannya. Lalu menanyai seorang bijak, katanya, "Apakah mati atau hidup anak ayam ditangan saya ini?".
Seorang bijak tepekur sejenak, lalu dengan bijak dijawabnya, "Bila aku menjawab hidup, maka kamu akan menekan tanganmu, dan matilah anak ayam itu. Bila aku menjawab mati, maka kamu akan melepaskannya. Jadi jawabanku, hidup mati anak ayam itu ada ditangan mu."
Nah, pembaca, begitu juga masa depan kita. Ada ditangan kita, bukan ditangan bos kita, kakak kita atau siapa pun. Anda yang menentukan apakah menjadi pemenang atau pecundang. Sukses selalu.
Sunday, May 18, 2008
Thomas Alva Edison
11 Februari 1847 - 18 Oktober 1931
Karena dianggap bodoh pada masa kecilnya, maka sejak usia 7 tahun Edison dikeluarkan dari sekolah oleh orangtuanya untuk belajar sendiri di rumah, dan pada usia 12 ia mulai berjualan koran dan buah-buahan di kereta api, sambil terus belajar secara mandiri melalui bahan bacaan buku dan percobaan-percobaan kecil di rumahnya.
Semenjak ia menjadi operator telegraf konvensional, pada tahun pertama ia bekerja, Edison sempat berkali-kali dipecat dari pekerjaannya karena kurangnya fokus pada tugas operasionalnya, karena ia sibuk membaca dan bereksperimen dengan peralatan yang menjadi tugasnya tersebut, dan hingga pada tahun 1870 Edison berhasil menemukan telegraf dengan fungsi yang terbilang sempurna pada masanya itu. Pada tahun 1874, ia berhasil mendirikan bengkel science untuk percobaan dan penelitiannya sendiri dan tahun 1877 ia menemukan gramofon.
Pada tahun 1879, setelah belasan ribu eksperimen yang 'gagal', ia menemukan sebuah cara yang berhasil untuk menyalakan lampu pijar yang berfungsi dengan sempurna, pesan yang selalu mengiringi keberhasilan ini adalah bahwa ia tidak melakukan ribuan eksperimen yang gagal, melainkan melakukan ribuan eksperimen yang mengantarkannya pada cukup 1 sukses besar, yang akan merubah dirinya dan kehidupan orang banyak sepanjang masa...
Edison memegang ribuan hak paten atas berbagai penemuan yang merubah dunia hingga hari ini, semuanya didasarkan pada ketekunan, kesabaran, keteguhan dan komitmentnya atas apa yang dipercayanya akan dapat diraih.
Quotes Thomas Alva Edison yang terkenal: "Jenius adalah 1% inspirasi + 99% keringat"
Tuesday, May 13, 2008
Kebiasaan Menentukan Masa Depan
Brent Vouri tahu bahwa ia akan segera berpulang...
Serangan asma hebatnya telah menjadi semakin parah menjadi gejala tertekannya pernafasan setelah ia dewasa. Sederhananya, paru-parunya telah sepenuhnya dicengkeram, persis seperti mesin mobil ketika kehabisan bensin.
Hal terakhir yang diingatnya malam itu adalah lantai rumah sakit yang segera menghantamnya, lalu segalanya gelap. Komanya berlangsung selama 15 hari, dimana bobotnya turun 40 pon. Ketika akhirnya ia siuman, ia tidak mampu berbicara selama 2 minggu berikutnya. Itu baik, sebab untuk pertamakalinya dalam bertahun-tahun, ia jadi sempat berpikir. Mengapakah kehidupan hampir-hampir menguap, padahal usianya baru 20 tahun? Para dokter telah luarbiasa berhasil mempertahankan nyawanya, sebab yang lain sudah putus asa.
Brent merenung dalam-dalam. Asma telah menjadi bagian dari kehidupannya semenjak lahir. Ia terkenal di rumahsakit setelah beberapakali dirawat untuk menstabilkan kondisinya. Walaupun energinya banyak sekali ketika masih kecil, ia tidak pernah dapat berpartisipasi dalam kegiatan fisik apapun seperti anak-anak sebayanya, seperti main sepatu roda atau hockey. Di usia 10 tahun, orangtuanya bercerai dan semua frustasinya yang terpendam akhirnya meledak. Beberapa tahun berikutnya merupakan spiral kemerosotan yang menuntun kepada narkoba, dimana ia bisa menghabiskan 30 batang rokok dalam seharinya.
Ia tidak lulus sekolah dan secara tak terarah terus pindah kerja. Walaupun kesehatannya terus semakin parah, ia memilih mengabaikannya – hingga malam yang naas itu, ketika tubuh mengatakan, “cukup sudah!”. Sekarang sempat merenung, ia sampai kepada kesimpulannya maha penting: “Semuanya ini adalah akibat ulahku sendiri lewat pilihan-pilihan yang buruk”. Tekad barunya adalah, “Cukup sudah! Aku mau hidup!”.
Secara bertahap Brent semakin kuat dan ujung-ujungnya dibebaskan dari rumah sakit. Tidak lama setelah itu, ia petakan rencana permainan yang positif untuk meningkatkan kehidupannya. Pertama ia mendaftarkan diri dalam sebuah program kebugaran. Salah satu sasaran awalnya adalah untuk memenangkan sebuah t-shirt untuk menyelesaikan 12 sesi. Dan ia berhasil. Tiga tahun kemudian ia sudah mengajar aerobik. Momentumnya terus melaju. Lima tahun setelah itu ia berkompetisi dalam national Aerobics Championships. Sementara itu, ia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya- pertama, menyelesaikan sekolah menegahnya lalu kuliah.
Berikutnya, ia dengan seorang temannya mendirikan usaha manufaktur, Typhoon Sportwear Ltd, yang secara khusus memproduksi pakaian olahraga untuk kelompok eceran. Mulai dengan karyawan hanya 4 orang, perusahaannya baru-baru ini merayakan hari ulangtahunnya yang ke-15.
Sekarang usahanya sudah bernilai multi-jutaan dolar dengan karyawan 66 orang serta jaringan distribusi international yang memasok klien-klien berprofile tinggi seperti Nike. Dengan memutuskan untuk mengambil pilihan-pilihan yang lebih baik serta menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik, Brent Vouri mengubah kehidupannya- dari yang sebelumnya nol, menjadi pahlawan.
Dikutip dari The Power of Focus - Mark Victor Hansen
Saturday, May 3, 2008
Masalah Adalah Tantangan
MASALAH adalah TANTANGAN
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Bunga rampai (hikmah):
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.
Seorang bijak berujar. "Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu." Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.
Thursday, April 24, 2008
SOICHIRO HONDA : "Lihatlah Kegagalan Saya"
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J.Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
"Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap lever.
Kecintaannya kepada mesin, mungkin "warisan" dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.
Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.
Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu.Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itudengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.
Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya, " ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah, melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.
Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik.Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu,Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan,sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.
Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya."Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Sukes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.
5 Resep keberhasilan Honda :
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.
www.lnicommunity.net
4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih, hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.
Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?
Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
http://trisulo.com/id/
Cerita Mengenai 7Up. Udah Tahu Belum?
Teman baik saya bercerita mengenai kisah sukses 7up. Minuman bersoda yang terkenal itu.
Nah kisah sukses ini tidak berlangsung sukses sejak awal, namun ada perjuangan tanpa menyerah yang unik dibalik kesuksesan 7up ini.
Kisahnya, dulu ada seorang yang membuat cikal bakal 7up sekarang. Orang ini adalah teman dari kakek Donald Trump yang saat ini seorang pebisnis real estate dan pemilik acara televisi dan banyak bisnis lain yang sangat terkenal itu.
Teman kakek Donald Trump ini, ceritanya membuat sebuah perusahaan minuman dan dinakaman 1up. Nah karena produknya ini kurang laku, maka ia merubah namanya menjadi 2up. Namun tetap masih kurang laku, ia mengubah namanya lagi menjadi 3up.
Tetap masih tidak laku, ia hampir menyerah dan mencoba lagi sampai ke 5 kalinya, ia menamakan minuman nya dengan 5up. Terakhir kali ia akan berhenti jika sampai gagal kembali, dan setelah 6up, ia masih juga tidak berhasil.
Akhirnya ia datang ke kakek dari Donald Trump kala itu, dan menjual proyek minuman tadi denga harga berapapun jika Kakek Donald mau menggantikannya. Semua alat dan bahan bahan diberikannya dengan harga sangat murah.
Dan apa yang terjadi, kakek Donald kemudian melakukan sedikit perbaikan, dan menamakan produk tadi 7up, yang sampai saat ini menjadi merek minuman yang sangat terkenal didunia, bahkan sampai ke Indonesia. Nah singkat cerita kakek Donald menjadi kaya raya.
Gitu deh. Jadi, dari cerita diatas, kita bisa memetik manfaatnya, bahwa seringkali orang menyerah hanya 1 kali lagi sebelum mereka sukses besar. Betapa sayangnya, mirip dengan cerita acres of diamond.
Jika anda ingin sukses besar maka ketahanannya juga harus besar, kita harus mempunyai sikap seperti baja, tahan api, tahan karat, dan maju terus dan terus dan terus… sampai mencapai impian yang kita idam idamkan.
Salam Sukses!
10 Kemampuan Untuk Sukses Menjalankan Bisnis Dengan Integritas
~Michael Porter
Professor di Harvard Business School
Hampir sebagian besar orang lebih senang menjadi pewirausaha. Menjadi wirausahawan atau pebisnis dianggap cara yang paling tepat dan cepat untuk mencapai kebebasan waktu dan keuangan. Realitasnya memang sumber penghasilan orang-orang terkaya di dunia 74 persen berasal dari berbisnis.
Tetapi berdasarkan statistik, kurang dari 20 persen pebisnis berhasil melewati tahun ke-5. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana Anda memainkan bisnisnya.” Artinya memang tak mudah menjalankan sebuah bisnis, karena tak hanya butuh modal keuangan maupun mental, melainkan kemampuan agar dapat menjalankan bisnis dengan baik hingga mencapai sukses dan berintegritas. Berikut ini beberapa kemampuan yang harus dimiliki untuk menjalankannya.
Kemampuan pertama yang harus dimiliki untuk menjalankan sebuah bisnis adalah bertanggung jawab untuk menyajikan produk atau jasa yang berkualitas dan memberi manfaat yang optimal terhadap konsumen. Hal itu akan melahirkan situasi di mana pebisnis dan konsumen sama-sama mendapatkan apa yang diinginkan dan saling diuntungkan. Sehingga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan bisnis bertahan hingga berjangka panjang, maka seorang pebisnis juga harus bertanggung jawab untuk menyajikan produk dan pelayanan yang lebih baik pula.Seperti Michael Porter pernah berkata,”Strategi menuntut pilihan. Anda harus memutuskan nilai apa yang hendak Anda sajikan, dan kepada siapa nilai itu hendak Anda sajikan. Anda tidak dapat menyajikan segala nilai kepada semua orang.”
Kemampuan yang kedua adalah kemampuan membaca peluang maupun risiko yang terhitung maupun tidak. Kemampuan membaca peluang merupakan kelebihan alamiah yang dimiliki oleh seorang pebisnis sejati. Kemampuan tersebut tentu saja tidak dimiliki oleh seorang profesor sekalipun yang hanya menguasai ilmu ekonomi secara teori.
Kemampuan ketiga adalah kemampuan bersikap jujur dan menjadi diri sendiri, karena setiap pebisnis merupakan pesan dari bisnis yang ia jalankan. Kejujuran menjadikan konsumen maupun investor yang menjadi bagian penting dari bisnis merasa aman dan nyaman serta menikmati aktivitas bisnis dengan pebisnis tersebut. Hal itu akan menumbuhkan kesetiaan, kepercayaan, dan hubungan yang erat dengan mereka. Dengan kata lain, reputasi kejujuran yang dimiliki oleh seorang pebisnis dalam menyajikan produk maupun jasa merupakan faktor penentu apakah nantinya ia akan berhasil mengembangkan bisnisnya atau tidak.
Selanjutnya, seorang pebisnis yang berhasil pasti mempunyai keberanian mengambil keputusan atau tindakan-tindakan bisnis walaupun hanya mendapatkan beberapa informasi dan bukan gambaran secara terperinci. Memang setiap keputusan atau tindakan-tindakan bisnis selalu mengandung resiko, misalnya inovasi produk atau jasa yang diluncurkan diterima atau ditolak oleh pasar. Jika bisnis cukup menguntungkan, tentu mengandung resiko yang lebih besar pula. No pain, no gain. Sebuah bisnis hanya akan berjalan di tempat atau bahkan hancur tanpa keberanian mengambil keputusan.
-Andrew Ho-
www.pembelajar.com
Mengejar Impian
“When the legends die, the dreams end; there is no more greatness. – Ketika legenda sudah mati, tentu impian-impian itu juga sudah berakhir; tak akan ada lagi kejayaan.”
~ Tecumseh of the Shawnees
Setiap orang mempunyai impian. Masing-masing orang tentu memiliki impian berbeda-beda. Ada yang mempunyai impian menjadi miliarder papan atas di dunia, mempunyai bisnis yang besar, mempunyai yayasan sosial yang besar dan canggih, berpengaruh dan terkenal di seluruh jagat, menjadi profesor ternama, menemukan mesin spektakuler, menjadi pelawak terkenal di seluruh dunia, mendapatkan pasangan hidup yang kaya dan terkenal dan lain sebagainya.
Impian itu merupakan hal besar yang mungkin mustahil diwujudkan bila dilihat dalam kondisi Anda sekarang ini. Tetapi sebenarnya impian merupakan langkah menuju sukses yang teramat penting. Tentang apakah impian tersebut terwujud atau tidak semuanya ada di tangan Anda sendiri.
Ada yang lebih cepat mewujudkan impian, ada pula yang lambat, bahkan ada yang tidak berhasil karena tidak melakukan langkah apa pun untuk mewujudkan impian tersebut. Ibarat Anda mengendarai mobil menuju sebuah tujuan yaitu impian tadi, terkadang lebih cepat sampai atau lebih lambat karena kondisi jalan berkelok, bergelombang atau banyak batu sandungan. Tak jarang diantara kita tak pernah sampai ke tempat tujuan karena hanya menggerutu dan mengutuk kondisi medan jalan yang sulit ditempuh atau terlalu lama tidur di tepi jalan.
Umumnya setiap proses menuju impian terasa tidak begitu mudah dilalui. Ada saja tantangan meskipun Anda sudah melakukan yang terbaik, sehingga membutuhkan usaha yang berulang-ulang, perhatian dan perjuangan ekstra. Tantangan tersebut bukanlah kegagalan. Bahkan bila kita cermati, tantangan itu membentuk diri Anda menjadi lebih baik dalam berbagai hal.
Jadi jangan mudah putus asa dan kehilangan keberanian untuk mencoba lagi mewujudkan impian. Tingkatkan kemauan Anda. Maka pintu kesempatan untuk mewujudkan impian akan selalu terbuka lebar.
Jonathan, teman saya semasa SMA begitu mencintai dunia bisnis dan bermimpi untuk mengabdikan hidupnya di dunia tersebut. Beberapa tahun kemudian usahanya berkembang pesat dan menggurita. Hidupnya bergelimang kesuksesan.
Namun di usia 40 tahun ia tersadar akan impiannya mengabdi di dunia pendidikan. Sehingga ia memutuskan untuk kembali menempuh pendidikan. Kemudian ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 dan S3. Saat ini ia sudah menjadi seorang profesor di sebuah universitas ternama di Malaysia. “Setelah mengelilingi seputaran, baru aku temui diriku yang sebenarnya. Kini aku memulai kehidupanku yang baru,” katanya.
Sebenarnya masih banyak lagi contoh orang-orang yang sudah berhasil meraih impian. Jika mereka berhasil, lalu mengapa sebagian besar diantara kita belum mencapainya? Seperti yang sudah saya singgung tadi, jawabannya adalah karena kita belum melaksanakan tindakan untuk menjemput impian tersebut.
-Andrew Ho-
Finansial & Time Quadrant
Gambar di atas merupakan sebuah quadran mengenai sebuah kondisi finansial dan waktu yang dimiliki oleh kita semua. Sebuah quadran yang mungkin bisa mengingatkan kita untuk berusaha lebih keras agar masuk ke dalam quadran mana yang kita inginkan dalam hidup ini. Namun Penjelasan ini sama sekali tidak ada niat dari saya untuk melecehkan atau merendahkan sebuah golongan tertentu. Akan tetapi lebih memacu Anda, lebih memberikan semangat kepada Anda bahwa ada golongan yang lebih baik lagi di atas kita, yang bisa kita raih jika kita berusaha dengan keras, karena saya yakin semua manusia diciptakan sama oleh Tuhan, yang membedakannya hanyalah ketaqwaannya dan kerja kerasnya di dunia ini. Adapun penjelasan masing-masing quadran dalam gambar di atas adalah sebagai berikut :
Quadran I
Quadran ini merupakan quadran yang dipenuhi oleh orang-orang dengan kondisi keuangan yang kritis atau kecil dan tidak mempunyai banyak waktu dalam hidupnya. Jika Anda termasuk ke dalam golongan ini, maka bersiap-siaplah Anda kami sebut dengan SMS (Sudah Miskin Sibuk). Orang-orang dalam golongan ini terlalu banyak bekerja keras tanpa memikirkan seberapa besar hasilnya yang bisa dipetik dari pekerjaannya, apakah memuaskan atau biasa saja. Mereka lebih mementingkan "ah yang penting dapat kerja, hasil belakangan". Mungkin keinginannya kuat dalam mencari penghasilan, akan tetapi tanpa dilandasi berpikir pintar untuk meraih hasil yang lebih besar. Mudah-mudahan semua yang membaca artikel ini tidak ada yang masuk ke dalam golongan ini. amin.
Quadran II
Golongan yang masuk ke dalam quadran ini adalah orang-orang pengangguran (jobless). Mereka mempunyai kondisi keuangan yang kecil, tetapi mempunyai banyak waktu. Golongan ini sama sekali tidak tahu apa yang akan dan seharusnya dikerjakan untuk mendapatkan penghasilan. Mereka hanya menunggu, menunggu dan menunggu sebuah panggilan pekerjaan datang atau mempunyai sebuah penyakit yang paling berbahaya, yaitu "malas' bekerja tanpa melakukan sesuatu hal yang memberikan minimal penghasilan untuknya. Indonesia mempunyai banyak golongan-golongan seperti ini, dan sebagian besar adalah para lulusan perguruan tinggi. Inilah saatnya kita membuka pikiran kita bahwa masih banyak hal yang seharusnya dilakukan tanpa menunggu dan menunggu datangnya panggilan pekerjaan. Ada banyak bisnis halal yang bisa dilakukan dalam mencari rezeki Anda. Carilah peluangnya dan lakukan.
Quadran III
Quadran III ini biasanya dipenuhi oleh bos-bos atau manager yang tidak mempunyai rasa trust kepada bawahannya, mereka cenderung lebih suka mengerjakannya semuanya sendiri. Sebagai contoh wawancara OB saja (maaf) dilakukan oleh seorang direktur. Hal inilah yang menjadikan mereka masuk ke dalam quadran ini. Mereka mempunyai banyak uang tetapi hanya memiliki sedikit waktu dalam kehidupan sehari-harinya. Belum bebas kehidupannya, karena selalu dipenuhi rasa was was akan pekerjaan yang dilakukan bawahannya tidak sesuai dengan yang diinginkannya terus.
Quadran IV
Saya yakin Anda pun mempunyai keinginan yang sama dengan saya, yaitu berada dalam quadran ini. Dalam quadran ini, orang-orangnya mempunyai predikat kebebasan waktu dan finansial. Jika kita diberikan banyak uang tentu kita akan memanfaatkannya dengan semau kita tanpa memikirkan waktu kerja kita. Begitu pun dengan golongan ini. Mereka mempunyai banyak uang tanpa harus memikirkan kerja hari ini atau besok seperti apa. Orang lain sibuk kerja dan masuk pukul 08.00, kita mau masuk pukul 12.00 pun bebas karena kita mempunyai rasa trust pada bawahan kita bahwa mereka akan melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Orang lain sibuk bekerja, bos baru datang pukul 15.00 dan tiba-tiba menyuruh meeting. Itulah hidup orang-orang di golongan ini. Anda bekerja semau Anda, Anda menjadi bos untuk diri Anda sendiri. Akan tetapi tidak sedikit golongan ini mempunyai sifat otoriter, sombong, dan tidak memikirkan orang-orang lain yang mempunyai kedudukan lebih rendah di bawahnya. Seperti apakah Anda jika Anda berada di quadran ini, itu terserah Anda. Apakah Anda mau menjadi seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk atau sebaliknya.
Pertanyaannya setelah Anda mengetahui quadran yang terakhir tersebut adalah "How", ya, bagaimana cara mencapainya, bagaimana Anda masuk ke dalam golongan bebas finansial dan bebas waktu ini. Sekali lagi banyak hal yang halal dan mempunyai peluang besar di luar sana yang bisa dijadikan sebagai pegangan hidup Anda. Tidak ada yang sempurna dari kehidupan manusia di dunia ini, akan tetapi usaha yang sempurnalah yang menjadikan kita lebih baik dari hari kemarin. Quadran-quadran tersebut hanyalah sebuah penggambaran saja, Anda ingin masuk ke dalam golongan mana itu adalah terserah Anda, keputusan ada di tangan Anda. Akan tetapi jika Anda berusaha dengan keras dan memakai kecerdasan emosional Anda dalam usaha tersebut, saya yakin suatu saat nanti usaha Anda akan sukses seperti yang saya harapkan untuk diri saya, keluarga, dan orang yang saya cinta.
Sukses Untuk Anda.
-AnQGa-
Thursday, April 17, 2008
Pandangan Islam mengenai MLM
MLM dalam literatur Fiqh Islam masuk dalam pembahasan Fiqh Muamalah ataubab Buyu' (Perdagangan). MLM adalah menjual/memasarkan langsung suatu produk baik berupa barang atau jasa kepada konsumen. Sehingga biaya distribusi barang sangat minim atau sampai ketitik nol.
MLM juga menghilangkan biaya promosi karena distribusi dan promosi ditangani langsung oleh distributor dengan sistem berjenjang (per levelan). Dalam MLM ada unsur jasa, artinya seorang distributor menjualkan barang yang bukan miliknya dan ia mendapatkan upah dari prosentasi harga barang dan jika dapat menjual sesuai target dia mendapat bonus yang ditetapkan perusahaan.
MLM banyak sekali macamnya dan setiap perusahaan memiliki spesifikasi tersendiri. Sampai sekarang sudah ada sekitar 200 perusahaan yang mengatas namakan dirinya menggunakan sistem MLM. Untuk menilai satu persatu perusahaan yang menggunakan sistem ini rasanya tidak mungkin, kecuali jika perusahaan tersebut memberikan penjelasan utuh baik melalui buku yang diterbitkan atau presentasi langsung tentang perusahaan tersebut.
Oleh karena itu kami akan memberi jawaban yang bersifat batasan-batasan umum sebagai panduan bagi umat Islam yang akan terlibat dalam bidang MLM.
Allah SWT berfirman:
Artinya:"Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba"(QS AlBaqarah 275). Artinya:"Tolong menolonglah atas kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong atas dosa dan permusuhan" (QS Al Maidah 2).
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:" Perdagangan itu atas dasar sama-sama ridha".(HR al-Baihaqi dan Ibnu Majah). Artinya:" Umat Islam terikat dengan persyaratan mereka" (HR Ahmad, AbuDawud dan al-Hakim)
1. Pada dasarnya sistem MLM adalah muamalah atau buyu' dan muamalah ataubuyu' prinsip dasarnya boleh (mubah) selagi tidak ada unsur: - Riba' -Ghoror (penipuan) - Dhoror (merugikan atau mendholimi fihak lain) -Jahalah (tidak transparan).
2. Ciri khas sistem MLM terdapat pada jaringannya, sehingga perlu diperhatikan segala sesuatu menyangkut jaringan tersebut:
- Transparansi penentuan biaya untuk menjadi anggota dan alokasinya dapat dipertanggung jawabkan. Penetapan biaya pendaftaran anggota yang tinggi tanpa memperoleh kompensasi yang diperoleh anggota baru sesuai atau yang mendekati biaya tersebut adalah celah dimana perusahaan MLM mengambil sesuatu tanpa hak. - Transparansi peningkatan anggota pada setiap jenjang (level) dankesempatan untuk berhasil pada setiap orang. Peningkatan posisi bagisetiap orang dalam profesi memang terdapat di setiap usaha. Sehingga peningkatan level dalam sistem MLM adalah suatu hal yang dibolehkan selagi dilakukan secara transparan, tidak menzhalimi fihak yang ada di bawah, setingkat maupun di atas.
- Hak dan kesempatan yang diperoleh sesuai dengan prestasi kerjaanggota. Seorang anggota atau distributor biasanya mendapatkan untungdari penjualan yang dilakukan dirinya dan dilakukan down line-nya.Perolehan untung dari penjualan langsung yang dilakukan dirinya adalahsesuatu yang biasa dalam jual beli, adapun perolehan prosentase keuntungan diperolehnya disebabkan usaha down line-nya adalah sesuatu yang dibolehkan sesuai perjanjian yang disepakati bersama dan tidak terjadi kedholiman.
3. MLM adalah sarana untuk menjual produk (barang atau jasa), bukan sarana
untuk mendapatkan uang tanpa ada produk atau produk hanya kamuflase. Sehingga yang terjadi adalah Money-Game atau arisan berantai yang sama dengan judi.
4. Produk yang ditawarkan jelas kehalalannya, karena anggota bukan hanya konsumen barang tersebut tetapi juga memasarkan kepada yang lainnya. Sehingga dia harus tahu status barang tersebut dan bertanggung-jawab kepada konsumen lainnya. Demikian batasan-batasan ini barangkali dapat bermanfaat untuk kaum muslimin Indonesia dan dapat menjadi salah satu jalan keluar dari krisis ekonomi.
Sunday, April 6, 2008
Entrepreneurship Rasulullah (Saduran Ceramah AA Gym)
Sahabat-sahabat, ternyata dalam kajian tentang Rasulullah, ada saat yang kurang kita bahas. Kebanyakan kita bahas adalah mulai dari umur 17 tahun sampai 20 tahun. Kita tahu mengenai beliau ketika umur 25 tahun tetapi dengan imej yang negatif, yaitu seorang pemuda menikahi janda kaya raya. Padahal kalau dilihat dari maharnya mencapai 20 ekor unta muda yang jika dihargai sekarang kurang lebih setengah milyar rupiah, bayangkan saja...
Hal lainnya yang amat jarang kita bahas adalah bagaimana Muhammad menjadi professional. Umat Islam sekarang menjadi babak belur, karena kita tidak mengerti bagaimana menjadi professional. Mengurus masjid kecil, wc bahkan sandal saja repot sekali. Hal yang perlu kita kembangkan adalah jiwa entrepreneur.
Rasulullah sebagai bukti bahwa dengan memiliki jiwa entrepreneur maka orang akan mampu mengendalikan apa saja. Contohnya di Singapura yang merupakan negara pedagang walaupun mereka tidak mempunyai sumber daya.
Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Dalam usia enam tahun ibunya meninggal dalam perjalanan kembali dari Yatrib setelah menengok kuburan ayahnya. Usia 6tahun beliau sudah yatim-piatu dan tidak punya pegangan. Sampai usia 8 tahun 2 bulan dibina dan didik kakeknya Abdul Muthalib yang cukup berada.
Di usia ini kakeknya wafat, setelah itu ia dalam perlindungan pamannya AbuThalib yang tidak sekaya kakeknya, mulai saat itulah pemuda kecil Muhammad menggembala kambing, mencari nafkah sendiri. Usia 12 tahun Rasul diajak pamannya dalam perjalanan dagang pertama kali ke
Bayangkan umur 12 tahun tidak pakai pesawat atau mobil!!!. Anak-anak kita umur 12 tahun sedang malas-malasnya. Masa kecil kita bukan masa teruji, bukan masa tertempa. Semua dimudahkan oleh orang tua kita. Disini saya akan membahas kenapa kita ini menjadi warga yang looser.
Saudara-saudara sekalian... Sepulang dari perjalanan dagang pertamanya, beliau begitu sering bisnis bahkan sampai ke seluruh Jazirah Arab sudah terkenal seorang professional muda bernama Muhammad. Di usia 25 tahun, beliau menikah dengan seorang konglomerawati bernama Khadijah. Setelah genap hampir sepuluh kali perjalanan dagang yang beliau tempuh, kalau setiap kali perjalanan dagang beliau mendapatkan untung dua ekor unta betina. Subhanallah...
Maka ketika meminang Siti Khadijah beliau memberi maskawin sebesar duapuluh ekor unta muda atau kurang lebih setengah milyar rupiah ! Mana ada pengusaha muda di
Jadi kita bisa membayangkan bagaimana dashyatnya Muhammad muda ini. Hal ini yang jarang kita pelajari, bagaimana etos kerja beliau padahal beliau tidak ada uang, tidak ada keahlian. Jadi saudara-saudara, jangan merasa malu lahir dari orang tua yang miskin, Rasul bahkan tidak punya bapak.
Jangan merasa berpendidikan rendah, Nabi saja tidak sekolah. Jangan merasa tidakpunya modal, Nabi tidak punya modal sama sekali. Tidak ada alasan. Kita itu paling hobi memperbanyak alasan. Padahal alasan memperjelas kelemahan kita.
Jadi bangsa ini mau sesulit apapun, tidak ada pilihan bagi kita kecuali kita bangkit dengan semangat. Saya termasuk yang tidak mau pusing dengan keadaan sekarang kalau akhirnya akan melemahkan semangat. Situasi sesulit apapun, pilihannya cuma satu yaitu kita harus bangkit bersama-sama.
Mengeluh, mencela tidak akan menyelesaikan masalah, kalau ada yang dapat terselesaikan dengan masalah, silakan saja mengeluh sepuasnya. Kalau ada yang bisa selesai dengan umpatan dan makian, silakan mengumpat. Kita tidak punya waktu, waktu kita terbatas. Satu-satunya pilihan adalah kita harus bangkit. Allah Maha Kaya, mau seperti apa saja keadaanya, rezeki Allah tidak akan berkurang. Ini rumusnya yang akan kita coba bahas.
Rekan-rekan sekalian, para orang tua, jangan merasa sudah tua. Tenang saja kita masih punya anak cucu.
Jadi tekad harus kita canangkan dari sekarang. Kalau kita lihat sejarah, baru tahun 1984 ilmu wirausaha ini mulai dikembangkan, padahal Nabi Muhammad SAW sudah 1500 tahun yang lalu mencanangkan bahwa kita itu bisa kokoh dan kuat justru dengan kewirausahaan yang ada. Kuncinya ternyata semua wirausahawan sejati tergantung dari masa kecilnya.
Masa kecil seseorang itulah yang menentukan kualifikasi enterpreneurship orang tersebut. Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu ditolong maka bersiaplah menuai anak yang tidak berdaya.
Saudara-saudaraku, bagi yang masih muda, jangan bercita-cita punya pekerjaan setelah lulus. Mulai sekarang kalau saya lulus, saya ingin membuat pekerjaan, tidak perlu melamar kemanapun. Langsung jadi Direktur Utama merangkap staf dan pegawai inti. Bangsa ini tidak akan selesai hari ini. Mulailah tanamkan jiwa enterpreneurship pada anak-anak kita. Ingatlah pada waktu kita kecil, waktu belajar jalan, bediri sedikit sudah jatuh. Bangkit lagi, benjol berdarah dan apakah kita putus asa ? apakah kita mengeluh ?.
Potensi untuk berani bertindak sudah ada hanya orang tua yang dapat melemahkan semangat kita. Dilarang naik kursi takut jatuh, dilarang main pisau nanti berdarah. Dia tidak pernah punya pengalaman untuk mengambil pilihan. Dia tidak pernah punya pengalaman untuk mengetahui resiko dari tindakannya.
Menyelesaikan bangsa kita sekarang bukan saja oleh kita sekarang, dengan mempersiapkan keturunan kita juga merupakan tanggung jawab kita kepada umat ke depan. Tidak pernah ada kata terlambat. Didik anak-anak kita dari kecil buat jadi mandiri, bebas, berani bertanggung jawab supaya dia percaya diri.
Kalau dia jatuh biarkan saja. Ini adalah membangun bangsa ini. Ini adalah membangun masa depan umat, yaitu bagaimana para orang tua membangun anak-anaknya. Kalau mereka mau jajan harus ada pertaruhannya, setiap rupiah harus ada perjuangannya.
Latih anak-anak kita untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan. Orang tua yang memanjakan anaknya sengsaranya juga akan kembali ke orang tua. Latihlah entrepreneurship dari uang jajan bulanan yang bertanggungjawab pemakaiannya. Semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita. Saya semenjak SD sampai SMA sudah berjualan, lulus kuliah tidak pernah mengambil ijazah sampai sekarang.
Alhamdulillah, rezeki Allah tidak kemana-mana. Allahu Akbar, Allah Maha Besar sampai sekarang mampu membangun Daarut Tauhiid sampai sebegini besar. Tapi ini benar-benar membuat keyakinan jika jiwa entrepreneurship tertanam pada diri-diri kita, kita tidak pernah takut menghadapi situasi apapun. Kalau saja ini dikelola oleh orang-orang yang berjiwa wirausaha yang baik pasti akan sukses.
Bagaimana mungkin dengan alam yang begitu kaya kita bisa miskin, cuma kita saja yang bodoh sampai tertipu tetangga karena kita tidak mengerti cara mengelolanya. Saudara-saudaraku sekalian, hikmahnya yang pertama adalah hati-hati dengan masa kecil, masa muda.
Kedua, Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat sebagi nabi tidak punya apa-apa, mengapa setelah itu dapat menjadi orang kaya tanpa modal. Karena modal yang beliau punyai adalah Al-Amin yaitu orang yang kredibel. Mulai sekarang kita harus buat track record menjadi orang yang terpercaya dalam kehidupan kita. Modal kita itu adalah nama baik kita.
Uang itu kecil. Nama baiklah yang mahal. Mulai sekarang jangan pernah terpikir untuk licik. Mulut kita satu-satunya ini tidak boleh lagi berdusta. Mulut ini yang membuat kita kehilangan hidup, uang, dan kehormatan kita. Jangan main-main soal bohong ini. Biar kita diremehkan, disisihkan dan dikeluarkan karena kita jujur.
Daripada kita sebaliknya karena kita tidak pernah menikmati hidup selama kita berbohong. Cari rezeki tidak perlu bohong, Allah SWT sudah tahu kebutuhan kita daripadakita sendiri. Tiap kita itu sudah ditentukan, rezekinya, tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa rezeki.
Rezeki dapat dibagi menjadi tiga, yaitu rezeki yang pertama adalah rezeki yang dijamin pasti ada, yaitu makan. Pada saat kita bayi kita tidak bisa mencari makan, apakah kita takut. Hal ini karena kita yakin sudah dijamin. Satu kesulitan mendatangkan dua kemudahan pada saat kita hendak terlahirkan.
Ari-ari dipotong setelah itu mendapatkan makanan dari dua air susu ibu. Jadi setelah kita sebesar ini, apakah masih takut tidak makan. Yang harus kita takuti adalah makan makanan yang kita tidak tahu halal/haramnya.
Rezeki yang kedua adalah rezeki yang digantungkan. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri. Semua sudah ada ukurannya sendiri.
Justru akan gawat kalau rezeki kita sama semua. Kalau kita mencarinya di jalan Allah. Rezeki dapat, pahala dapat, barokah namanya. Kalau mau licik boleh-boleh saja. Rezeki dapat, dosa dapat, haram namanya.
Pencuri, koruptor itu maling hartanya sendiri. Kalau dia sholeh pasti ketemu rezekinya itu. Tidak perlu pakai licik. Tidak mungkin Allah menyediakan rezeki kalau harus pakai licik. Jujurlah pasti akan ketemu rezeki tersebut, mau kemana lagi. Ingatlah teori bayi, ketika menangis dengan suara pelan sang ibu hanya menenangkan dan tidak memberi makan. Kemudian si bayi menangis dengan berteriak tentu akan menarik perhatian dan ibu akan memberi makan kepadanya.
Saudara-saudara, Saya khawatir kita apes seperti ini bukan tidak ada jatah kita, tapi kita tidak mengambilnya hanya sedikit. Jangan-jangan jatah saudara seratus juta perbulan tapi mengambilnya hanya
Tanpa bermaksud meremehkan saudara kita tukang becak itu tidak kurang kerja kerasnya. Karena kalau tidak didorong tidak akan maju, tapi hasilnya hanya sepuluh ribu perhari. Tidak cukup mengandalkan otot saja, hati dan otak harus diperhatikan. Maka saudara-saudara jangan sampai berpikir licik untuk mendapatkan rezeki, rezeki itu tidak akan kemana-mana.
Rezeki yang ketiga adalah rezeki yang dijanjikan. Kita harus jatahkan setiap mendapatkannya harus langsung dikeluarkan sedekah/zakatnya. Allah sudah berjanji barangsiapa yang ahli syukur nikmat yang ada Allah akan tambahkan. Tidak akan berkurang harta dengan sedekah, kecuali bertambah dan bertambah. Inilah rumusnya kalau tidak mau uang kita sia-sia.
Walhamdulillahi Robbil'alamin.
Antara Resiko dan Rezeki
Sekilas pernyataan yang disampaikan Purdi ini memang tampak menggelikan. Namun jika kita renungkan lebih jauh memang ada benarnya. Orang-orang yang tidak berani mengambil risiko umumnya tidak berbuat apa-apa yang mereka tidak akan mendapatkan prestasi gemilang. Mereka yang termasuk kelompok ini umumnya berpendidikan sangat baik dan mengetahui segala dampak yang timbul dari setiap tindakan yang diambil. Alhasil, setiap langkah terlihat “menakutkan” dan membuat mereka memilih lebih baik berdiam diri saja. Mereka memilih untuk tetap tinggal di dalam kotak atau zona nyaman (comfort zone) dibandingkan harus melakukan sesuatu yang berisiko.
Saya tidak bermaksud menghujat para cendekiawan ini karena saya sadar negeri ini sangat membutuhkan orang-orang pintar yang punya kepedulian terhadap negeri ini. Namun di sisi lain, kita juga memerlukan orang-orang yang punya keberanian untuk memulai sesuatu yang tidak pasti. Misalnya, ketika terjun berwirausaha, ada kemungkinan untuk untung atau buntung. Tanpa orang-orang seperti ini, bumi pertiwi akan sulit keluar dari krisis dan mencapai masa keemasannya.
Orang-orang yang tidak berani mengambil risiko umumnya selalu memikirkan skenario terburuk. Misalnya, bagaimana kalau nanti gagal? Bagaimana kalau barangnya tidak laku? Bagaimana kalau produk saya nanti ditiru orang? Bagaimana kalau konsumen akhirnya pindah ke produk pesaing? Dan seterusnya. Menurut saya, sesekali memikirkan skenario terburuk ada baiknya karena membuat kita lebih siap. Namun memikirkannya setiap saat hanya akan membuat nyali kita ciut.
Bicara mengenai risiko memang amat menarik. Saya pernah membaca satu artikel yang pada intinya mengatakan sesungguhnya semua hal itu berisiko. Coba simak syair berikut. Tertawa berisiko kelihatan tolol. Menangis berisiko kelihatan cengeng. Mengulurkan tangan kepada orang lain berisiko ikut terlibat. Menunjukkan perasaan berisiko memperlihatkan diri Anda yang sesungguhnya. Memaparkan ide dan impian Anda di depan orang banyak berisiko dicuri. Mencintai berisiko tidak dicintai. Hidup berisiko mati. Berharap berisiko kecewa. Mencoba berisiko gagal.
Ann Landers pernah menulis bahwa risiko tetap harus diambil karena bahaya terbesar dalam kehidupan adalah tidak berani mengambil risiko. "Orang yang tidak berani mengambil risiko tidak melakukan apa pun, tidak punya apa pun dan bukan apa-apa. Mungkin dia menghindari penderitaan dan kesedihan tetapi dia tidak bisa belajar, merasakan, berubah, bertumbuh dan mencintai. Karena dirantai oleh kepastiannya, maka dia adalah budak. Hanya orang yang berani mengambil risiko sajalah yang merdeka!" kata Landers.
Saya pernah mendapatkan satu pelajaran berharga tentang risiko. Menurut Pak Suryadi yang seorang entrepreneur sukses di bidang usaha pakaian dalam wanita, risiko identik dengan spekulasi. Orang yang ingin maju harus berani berspekulasi. Dalam hal tertentu, semakin besar risiko yang kita ambil maka akan semakin besar pula hasil yang bisa kita dapatkan (high risk high gain).
Pertanyaannya sekarang, apa batas tertinggi dari risiko yang harus kita ambil? Jawabannya hanya satu: ambillah risiko yang sesuai dengan batas kemampuan kita. Jangan terlalu dipaksakan. Sayangnya hal inilah yang sering dilupakan orang, terutama ketika akan terjun berwirausaha. Banyak sekali yang ingin usahanya langsung besar atau memulai dengan modal sangat besar yang merupakan utang bank padahal tidak diimbangi dengan kemampuan mengelola risiko dengan baik. Alhasil, dalam waktu singkat usahanya pun gulung tikar.
Saran saya, jika Anda memulai sesuatu, lakukanlah dari yang kecil karena risikonya pun kecil dan masih bisa diatasi. Jika usaha Anda mulai berkembang, bolehlah melakukan ekspansi sambil terus mengukur kemampuan dan hasil yang didapatkan. Ambillah risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk) dan bertindaklah!
Orang-orang yang tidak berani mengambil risiko ibarat mereka yang hanya mampu melihat bunga mawar sebagai bunga berduri. Mereka tidak berani mendekat karena selalu takut tertusuk duri. Sebaliknya mereka yang berani mengambil risiko mampu melihat keindahan mawar di balik durinya yang tajam. Mungkin pada tahap mereka akan tertusuk duri, namun lambat-laun mereka semakin ahli untuk menghindarinya dan semakin dapat menikmati keindahan bunga berduri ini. Anda pilih yang mana?