Sunday, April 6, 2008

Tidak Semua Lemak Berbahaya

Studi: Tidak Semua Lemak Berbahaya

Sementara sudah tertanam anggapan sejak lama bahwa terlalu banyak lemak di liver (hati) akan membuahkan penyakit diabetes, para peneliti tampaknya telah menemukan fakta bahwa tidak semua jenis lemak itu berbahaya. Nah, kabar yang menggembirakan bukan?

Tertulis di edisi teranyar Nature Medicine, sekelompok ilmuwan Jepang menggambarkan bagaimana mereka mengubah komposisi lemak di liver pada tikus mutan dan memberi mereka pakan dengan kandungan sama, diet berlemak seperti pada tikus lain.

Namun sementara semua hewan coba menjadi gemuk, tikus normal membangun resistensi terhadap insulin dan lebih mudah terserang diabetes, kelompok mutan justru bebas dari masalah tersebut.

"Kegemukan adalah masalah kuantitas lemak di tubuh, namun pesan kami adalah kualitas lemak bisa menjadi faktor determinan baru untuk diabetes," ujar Hitoshi Shimano dari Department of Internal Medicine at the Graduate School of Comprehensive Human Sciences.

Asupan lemak berlebihan akan menuntun pada kegemukan dan kapasitas penyimpanan sel-sel lemak menjadi berkembang, dimana kelebihan lemak disimpan di liver. Penumpukan lemak di hati akan membuahkan resistensi insulin dan menigkatkan kadar gula darah, sebuah penanda diabetes.

"Level absolut dari lemak di hati tampaknya tidak mengganggu untuk menjaga level glukosa dalam darah. Malahan, jenis lemak yang ada terlihat menjadi faktor penting, dimana molekul yang lebih pendek lebih sehat dibandingkan yang panjang," lanjutnya.

Gemuk Namun Tidak Diabetes

Shimano dan koleganya menciptakan sebuah kelompok tikus yang kekurangan Elovl6, sebuah enzim yang meningkatkan panjang rantai karbon asam lemak.

Hal itu mengubah komposisi lemak di hati dari para tikus mutan yang berakhir dengan lebih banyak asam lemak rantai pendek daripada rantai panjang.

"Tidak seperti tikus normal yang menjadi resisten insulin dan rentan terkena diabetes setelah mereka menjadi gemuk, tikus mutan bebas dari resistensi insulin dan diabetes. Dengan kata lain, kami membuat tikus tidak menjadi diabeters setelah mereka mengalami kegemukan."

Shimano berharap bahwa obat bisa dibuat untuk menghambat enzim ini pada manusia dan mengubah komposisi lemak di hati sehingga risiko diabetes dapat dikurangi bagi mereka yang punya masalah dengan kegemukan dan sulit menurunkan berat badan.

"Jika apa yang kami temukan pada tikus diterapkan pada manusia, sebuah obat yang dapat menghambat enzim ini bisa menjadi obat antidiabetes ajaib yang tidak mensyaratkan diet," tulis Shimano.

Kabar bagus bukan jika menjadi kenyataan?

Sumber: www.hanyawanita.com

Supaya Bahan Makanan Tidak Kehilangan Gizi

Proses pengolahan dan penyimpanan bisa membuat gizi pada bahan makanan hilang atau rusak. Karena itu, perlakukan bahann makanan sebaik mungkin, jangan asal memasukkannya ke lemari pendingin. Cara mengolah makanan berpengaruh terhadap kualitas nutrisinya. Secara umum, tulis William Sears, MD, dan Martha Sears, RN, dalam The Family Nutrition Book, semakin sedikit pemrosesan, makin baik.

Nilai gizi makanan segar lebih baik ketimbang yang dibekukan, tetapi gizi makanan beku masih lebih baik dibanding makanan kalengan. Sayuran yang dibekukan sesaat setelah dipanen berisi lebih banyak vitamin daripada sayuran segar yang langsung diangkut melintasi wilayah untuk dipasarkan.

Ada sejumlah pertukaran zat gizi saat Anda memilih sayuran yang dikemas dan diproses. Contohnya, sayuran kalengan dan beku mengandung lebih banyak sodium. Satu porsi brokoli beku bisa mengandung lebih banyak betakaroten karena batangnya sudah dibuang, hanya menyisakan kuntumnya saja. Namun, brokoli ini hanya mengandung sedikit kalsium dan lebih banyak sodium. Jadi sesering mungkin, hidangkan sayuran segar bagi keluarga, sehingga mereka terbiasa terhadap rasa yang lebih bervariasi dan lebih kuat.

Mengukus sayuran melindungi lebih banyak zat gizi dan rasa sayuran segar daripada direbus yang melarutkan beberapa zat gizi ke dalam air. Memasak menggunakan microwave juga melindungi zat gizi pada sayuran.

Hindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak yang terlalu lama antara saat memotong sayuran atau buah dengan memasak bisa menimbulkan kerusakan. Alasannya, potongan sayur maupun buah dapat terpapar papas, cahaya, dan oksigen, si perusak zat gizi. Lebih baik potong sayuran atau buah saat akan dimasak atau dimakan.

Menurut Melinda Hemmelgarn, MS, RD, ahli ilmu gizi lanjutan seperti dikutip University of Missouri Extension, panas, cahaya, dan oksigen merupakan tiga perusak alami vitamin pada buah dan sayuran. Walau demikian, memasak (dengan proses yang minimal) dan metode penyimpanan dapat mempertahankan zat gizi.

Untuk itu, Good Health and Medicine membagi tip bagi Anda untuk mendapat manfaat yang optimal dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi.

Menyimpan Makanan

Konsumsi buah paling baik adalah saat sudah matang. Buah yang terlalu matang mengandung lebih banyak gula, sehingga kadar indeks glikemiknya (IG) lebih tinggi. Indeks glikemik merupakan ukuran seberapa cepat karbohidrat dicerna, masuk kedalam aliran darah, dan meningkatkan kadar gula darah.

Makanan dengan IG rendah masuk ke aliran darah secara perlahan dan tidak terlalu cepat memicu respon insulin, sehingga membuat kadar gula darah lebih stabil.

Ahli gizi, Judith Wills, penulis buku The Food Bible, menyarankan untuk menyimpan buah, sayuran, dan salad dalam kondisi dingin dan gelap seperti dalam lemari es atau pantry."Cahaya dan panas akan merusak vitamin B dan C. Menyimpan buah dalam mangkuk besar di atas meja sangat tidak disarankan," ujar Wills.

Dibekukan

Berlawanan dengan keyakinan pada umumnya, buah dan sayuran beku kerap mengandung lebih banyak zat gizi daripada yang segar. Hal ini karena pangan tersebut dibekukan segera setelah dipanen.

Asosiasi konsumen di Inggris menguji sejumlah buah dan sayuran yang telah disiapkan seperti kol brussel dan melon potongan dengan menggunakan kadar vitamin C sebagai indikasi seberapa segar dan bergizinya makanan itu.

Mereka menjumpai, beberapa di antaranya memiliki kurang dari setengah jumlah vitamin C yang dikandung saat baru dipanen.

Direbus dan Dikukus

Selain membuat makanan terasa lebih enak, memasak akan melemahkan struktur tumbuhan, membuat zat gizi sayuran labih mudah diserap tubuh manusia. Sayang, beberapa metode pemasakan dapat secara negatif memengaruhi nilai nutrusi itu.

Merebus sayuran dapat menghiiangkan vitamin C dan beberapa vitamin B yang memang bersifat larut air. Merebus dalam waktu lama juga dapat memengaruhi indeks glikemik makanan.

Menurut ahli diet, Nigel Denby, "IG dipengaruhi oleh zat pati seperti amilosa dalam nasi. Zat pasti akan dipecah bila dimasak terlalu lama, membuatnya lebih mudah dicerna dan gula dapat dilepaskan dengan cepat ke aliran darah." Mengukus mempertahankan zat gizi hingga sekitar 82 persennya.

Digoreng

Tak dipungkiri, menggoreng akan menambah kalori pada makanan. Meski begitu, menggunakan minyak dalam jumlah moderat bisa menjadi cara menyehatkan. Selain cepat matang juga meminimalkan kerusakan akibat panas. "Menggoreng akan menahan vitamin B dan vitamin C yang larut air," ujar Wills.

Sayuran yang tinggi karotenoid (kelompok antioksidan) lebih baik dimasak atau dimakan dengan sedikit minyak. sementara wortel atau tomat baik bila ditumis.

Dipanggang atau Dibakar

Metode ini merupakan alternatif yang lebih sehat ketimbang menggoreng. Menggunakan alas memasak dengan rak secara khusus akan efektif terutama untuk daging olahan.

Wills setuju bahwa metode ini merupakan pilihan paling menyehatkan, tetapi perlu ditekankan bahwa membakar makanan terlalu lama hingga menimbulkan warna kehitaman bisa menghasilkan bahan kimia pencetus kanker.

Menggunakan Microwave

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa memasak menggunakan microwave merupakan cara paling efektif untuk mempertahankan vitamin larut air seperti vitamin C karena paparan panas berkurang dan sedikit air digunakan.

Sayang, hal ini dapat merusak antioksidan larut lemak. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of The Science of Food and Agriculture mengungkapkan, brokoli yang dimasak dengan microwave kehilangan antioksidan hingga 97 persen.

Ditumbuk

Kentang tumbuk atau pure tidak hanya menambah kalori bila ditambah susu dan mentega, juga meningkatkan indeks glikemik. Makanan yang dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, juga dicerna lebih cepat. Bila sulit menghindarinya, coba mencampurnya dengan jeruk.

Dipanaskan Kembali

Saat Anda memanaskan masakan untuk kedua kalinya, tak terelakkan lagi, akan lebih banyak zat gizi yang rusak. Bila makanan perlu disimpan, Wills menekankan harus didinginkan dulu dan segera disimpan di lemari es atau freezer. "Tutup dan simpan di tempat yang dingin. Vitamin B dan C akan berkurang jika makanan dibiarkan hangat terlalu lama atau terlalu panas," ungkap Wills.

Konsumsi Mentah

Ahli gizi Patrick Holford meyakini konsumsi makanan mentah seperti wortel atau bit akan memaksimalkan kandungan gizinya karena antioksidan sensitif terhadap panas dan air. Namun, ada efek sebaliknya dari mengonsumsi makanan mentah. "Bisa sulit dicerna karena serat perlu dipanaskan supaya lunak. Proses memasak juga membuat beberapa zat gizi lebih mudah tersedia seperti likopen pada tomat," ujarnya. Buah paling baik dikonsumsi mentah atau segera dimakan setelah dipotong.

Selamatkan Air Rebusannya

Beberapa saran untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan yang dimasak seperti dikutip dari situs Better Health Channel ini.

· Simpan makanan secara tepat seperti menjaga makanan dingin tetap dingin dan menutup beberapa jenis makanan dalam tempat kedap udara.

· Cuci atau gosok sayuran, bukan mengupasnya.

· Gunakan daun sayuran paling luar lebih dulu, misalnya kubis atau daun selada, kecuali daun sudah layu atau sudah tidak enak.

· Masak sayuran dengan mikrowave, mengukus, membakar, atau memanggang ketimbang merebusnya.

· Bila Anda merebus sayuran, selamatkan air yang mengandung zat gizi untuk membuat sup.

· Gunakan bahan-bahan segar bila memungkinkan.

· Masak makanan dengan cepat.

Pastikan...

· Tidak merendam sayuran mentah dalam air. Tindakan ini dapat menyebabkan vitamin yang larut air akan hilang.

· Tidak membiarkan buah menjadi terlalu matang. Buah yang terlalu matang atau ranum akan meningkatkan indeks glikemik secara drastis.

· Tidak meninggalkan makanan yang telah dimasak semalaman dan kemudian memanaskannya.

· Tidak memasak makanan yang mengandung zat pati seperti kentang terlalu matang. Hal ini dapat meningkatkan kadar indeks glikemik.

· Tidak memotong sayuran dalam ukuran kecil. Permukaan potongan sayur atau buah bisa terpapar papas, cahaya, dan oksigen yang bisa merusak zat gizi.

· Selalu menggunakan pisau tajam. Menggunakan pisau tumpul saat memotong sayuran segar dapat menyebabkan kerusakan sel yang akhirnya menimbulkan kehilangan vitamin C.

Hanya Memperpanjang Kualitas

Lemari pendingin menjadi tempat baik untuk menyimpan makanan. Apa Anda tahu makanan apa saja yang sebaiknya tidak dimasukkan ke lemari pendingin atau kulkas? Kapan Anda mesti memasukkan makanan ke dalam kulkas? Dan berapa lama makanan tetap aman dan segar dalam kulkas?

Kulkas sebaiknya dipasang pada suhu 4 derajat Celsius atau kurang. Suhu ini cukup membantu memperlambat proses enzimatik dan pertumbuhan bakteri, tetapi tidak terlalu dingin untuk memengaruhi kualitas makanan dengan adanya kristal es yang terbentuk. Ada baiknya memasang termometer kulkas guna memastikan suhu yang cukup rendah bagi keamanan pangan.

· Selalu tutup makanan dalam lemari es. Udara di dalam kulkas sangat kering, sehingga makanan akan mudah kering, kehilangan kualitas, dan menjadi tidak menarik dalam waktu singkat. Menutup makanan juga mencegah makanan lunak seperti produk susu menyerap bau dari makanan lain, seperti kubis.

· Suhu dingin kulkas memperlambat proses enzim dalam makanan dan juga reproduksi bakteri. Hal ini memperpanjang kualitas, rasa, dan tekstur makanan, serta menjaga makanan aman lebih lama. Patut diperhatikan bahwa kulkas tidak membunuh bakteri dan tak dapat memperbaiki kualitas makanan.

· Jangan mengisi kulkas terlalu penuh. Pastikan selalu ada ruang yang cukup antara makanan yang bisa membuat udara bebas bersirkulasi di antaranya. Dengan begitu, suhu akan lebih merata.

· Gunakan termometer kulkas untuk mengecek suhu kesegaran dan rak-rak. Bagian paling dingin dalam kulkas bukan tempat untuk menyimpan makanan yang rentan seperti daun selada dan buah lembut misalnya pepaya.

· Makanan yang perlu didinginkan sebaiknya dimasukkan ke kulkas setidaknya dalam waktu 2 jam setelah dimakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

· Bersihkan kulkas setiap tiga minggu sekali. Buang sayur, buah, dan makanan yang sudah tidak dapat dikonsumsi.

Sumber: www.lnicommunity.net

Serba-Serbi Sakit Kepala

Dalam istilah umum, sakit kepala adalah rasa sakit yang terjadi di kepala. Menurut terminologi anatomi-fisiologi, sakit kepala adalah sakit yang timbul akibat terstimulasinya serabut-serabut syaraf yang sensitif terhadap nyeri, disebut nosiseptor , yang tersebar di seluruh kulit kepala, wajah dan di permukaan serta bagian dalam otak. 90% kasus sakit kepala yang terjadi disebabkan oleh stres dan ketegangan.

Kebanyakan kasus sakit kepala mudah didiagnosa, karena umumnya memiliki gejala-gejala yang khas dan membentuk pola yang jelas. Namun apabila dengan pengobatan standar, sakit kepala tersebut tidak dapat teratasi, maka penderita harus dirujuk ke dokter spesialis.

Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Sakit kepala muscular

Disebabkan oleh adanya ketegangan atau kontraksi otot terus-menerus pada otot wajah dan leher, seringkali akibat stres atau terlalu lama bekerja di depan komputer. Nyeri yang timbul umumnya ringan sampai berat, dan rasanya seperti ada sesuatu yang menekan kepala atau leher. Sakit kepala jenis ini dapat diatasi dengan minum obat penghilang nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol dan aspirin.

2. Sakit kepala vascular

Disebabkan oleh tidak normalnya aliran darah otak. Yang termasuk jenis sakit kepala vaskular adalah migrain; toxic headaches atau sakit kepala toksik yang disebabkan oleh demam atau terpapar zat kimia seperti MSG, insektisida atau pelarut organik; dan cluster headaches yaitu sakit kepala yang menyerang secara berkelompok selama beberapa minggu dalam sebulan. Sakit kepala jenis ini ditandai dengan rasa nyeri yang intens atau hebat seperti menusuk-nusuk pada salah satu atau kedua sisi kepala.

3. Traction headaches

Terjadi apabila serabut-serabut syaraf tertarik, teregangkan atau terpindahkan, misalnya dengan menjulingkan mata atau mengernyitkan wajah akibat berkurangnya daya penglihatan. Tumor otak juga dapat menyebabkan traction headaches karena tumor tersebut menekan dinding pembuluh darah yang sensitif terhadap nyeri. Ciri-ciri sakit kepala jenis ini adalah adanya sensasi tekanan yang kuat pada kepala.

4. Sakit kepala akibat pembengkakan/inflamasi

disebabkan oleh adanya iritasi atau infeksi pada pembuluh darah arteri (arteritis) atau syaraf di kepala, di sinus-sinus, di tulang belakang, leher, telinga atau gigi. Selain arteritis, meningitis yaitu inflamasi pada membran selaput luar otak juga merupakan contoh pencetus jenis sakit kepala ini. Nyeri yang timbul umumnya ringan sampai sedang, dan bisa periodik atau berkesinambungan, tergantung pada penyebabnya.

Kapan sakit kepala harus dianggap serius?

Sakit kepala yang berkepanjangan dan berangsur-angsur meningkat selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan bisa jadi merupakan tanda-tanda adanya tumor otak. Pada meningitis, sakit kepala umumnya disertai oleh demam, mual dan rasa kaku pada leher. Pada kasus stroke, sakit kepala terjadi secara tiba-tiba dan intens, dan penderita dapat mengalami masalah pada penglihatan, kesulitan bicara, diikuti oleh matirasa. Anda juga harus berhati-hati apabila Anda berusia di atas 40 tahun dan belum pernah mengalami sakit kepala sebelumnya. Secara umum, apabila sakit kepala tidak segera reda setelah diobati dengan obat penghilang nyeri biasa, sebaiknya perlu memeriksakan diri ke dokter.

Biasanya berapa lama durasi sakit kepala berlangsung?

Sakit kepala muskular ataupun cluster headaches umumnya berdurasi sekitar 15 menit, tetapi pada kasus migrain, sakit kepala bisa berlangsung selama 4 jam! Pada beberapa orang, sakit kepala dapat menyerang kurang dari 15 menit atau bahkan sampai berhari-hari.

Sakit kepala juga lebih sering menyerang wanita dibanding pria, hal ini karena umumnya pada awal masa menstruasi, wanita sering kali mengalami migrain, sehingga sering disimpulkan bahwa migrain juga dipengaruhi oleh hormon, walaupun belum ada bukti secara ilmiah.

Bisakah sakit kepala diobati?

Pengobatan dapat saja dilakukan tergantung pada jenis sakit kepala yang diderita. Sakit kepala muskular dapat diatasi dengan obat penghilang nyeri yang dijual bebas atau obat dengan mekanisme kerja muscle relaxan (pelemas otot), atau dengan teknik-teknik yang bisa mengurangi stress. Migrain harus diatasi dengan obat-obat yang selain dapat mencegah serangan juga dapat mengatasi gejala-gejala yang timbul ketika serangan muncul. Migraine juga dapat dicegah dengan menghindari makanan-makanan yang dapat mencetus serangan (klik artikel : To Eat or Not To Eat, Panduan Makanan untuk Penderita Migrain ). Traction headaches yang disebabkan oleh tumor otak mungkin membutuhkan tindakan operasi untuk menghilangkan sumber sakit. Sakit kepala yang diakibatkan oleh pembengkakan/inflamasi dapat diobati dengan obat-obat kortikosteroid atau turunannya yang bekerja mengurangi pembengkakan jaringan. Klik artikel : untuk informasi yang lebih lengkap tentang sakit kepala.

Bagaimana cara mencegah terjadinya sakit kepala?

Pencegahan sakit kepala bisa dilakukan dengan cara mengubah gaya hidup yang lebih sehat, mengurangi stres, memperbaiki pola makan dan juga berolahraga. Olahraga teratur dapat menyebabkan otak melepaskan senyawa kimia tubuh yang disebut endorphin, yaitu suatu penghilang nyeri alami. Seseorang dengan pola tidur, makan dan olahraga yang teratur memiliki kemungkinan yang lebih kecil terserang sakit kepala dibanding orang dengan pola hidup yang tidak teratur.

Berikut ini adalah hal-hal lain yang dapat mencetus terjadinya sakit kepala :

· Terlalu banyak tidur, atau tidur siang terlalu lama

· Menunda waktu makan

· Wangi parfum yang terlalu kuat

· Cahaya yang terang, seperti cahaya yang berasal dari sinar matahari, fluoresens, TV atau monitor computer

· Garam

· Daging olahan, seperti daging burger, hotdog, luncheon

· Kacang-kacangan

· Dataran tinggi

Sumber : WhereHealthBegins magazine, dan www.ninds.gov.nih

Obat Palsu Semakin Beragam dan Mematikan

Jangan pikir pendidikan tinggi dan intelektualitas bisa menjamin Anda terbebas dari tipu muslihat si pembuat obat palsu. Anda tidak akan pernah tahu, sampai tubuh memberikan reaksi yang tidak semestinya. Reaksi yang mungkin timbul berminggu, berbulan, atau bertahun-tahun kemudian, setelah obat gadungan itu mengendap di tubuh.

Jangan pula berpikir si pembuat obat palsu hanya membidik orang-orang berkantong tipis, karena tidak selamanya obat-obat 'haram' itu dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Tak jarang, obat tiruan itu harus ditebus dengan harga yang lebih mahal dibandingkan aslinya, hanya untuk meyakinkan si pembeli bahwa tidak ada yang janggal dengan obat itu.

“Untuk meyakinkan pembelinya, para penjual obat palsu menjual produk mereka dengan harga yang sama, bahkan lebih mahal dari aslinya. Kalau terlalu murah, tentu calon pembeli akan curiga. Jadi, tidak benar bahwa obat palsu pasti lebih murah dari aslinya," ujar Senior Product Manager PT Pfizer Indonesia Andini W. Suhardi.

Mungkin masih banyak yang ingat, obat palsu pun pernah 'menyusup' ke istana presiden. Saat masih menjabat sebagai presiden, Megawati Soekarnoputri mengaku pernah mengonsumsi obat palsu, yang diperoleh dari dokter kepresidenan. Hal itu disampaikan sendiri oleh Megawati pada Mei 2003.

Terlepas dari 'cerita seru' yang muncul setelah kejadian tersebut, pernyataan Megawati itu jelas menunjukkan betapa hebatnya manuver jaringan penjual obat palsu. Obat-obat nan mematikan itu kini berada tepat di depan pintu dan tinggal tunggu waktu untuk masuk ke tubuh Anda.

Jenis obat palsu yang beredar juga terus meningkat. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 28 jenis obat palsu. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan 12 jenis pada tahun lalu dan 14 jenis pada 2005.

Kendati ragam temuan obat palsu pada tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan 2006 dan 2005, BPOM tetap yakin volume peredaran obat palsu di Indonesia 'hanya' sebesar 1% hingga 1,5% dari total obat beredar.

"Tidak sebesar yang diperkirakan WHO [sebesar 10%]. Kendati demikian, harus tetap ada upaya serius untuk memberantasnya," ujar Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik and Napza BPOM Lucky S. Slamet.

Pelaku industri farmasi, sebagai pihak yang turut dirugikan secara materil dan nonmateril, tentu tidak tinggal diam. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk menciptakan kemasan dengan teknologi pengaman tingkat tinggi.

Namun, para pemalsu tidak kalah canggih. Mereka selalu berhasil menemukan cara 'menciptakan' obat palsu dengan tampilan yang nyaris sama dengan aslinya.

"Tidak ada cara lain untuk terbebas dari obat palsu, selain membeli obat di apotik atau tempat resmi. Jangan di sembarang toko obat. Saya sendiri [sebagai produsen] tidak bisa membedakan obat yang asli dan palsu, saking miripnya," ujar Andini.

Selain itu, para penjual obat palsu juga menggunakan label impor sebagai trik jitu memikat calon pembeli.

Seluruh jenis obat palsu yang berhasil ditemukan BPOM tahun ini, berstempel buatan pabrikan obat luar negeri. Obat-obat palsu itu diklaim sebagai buatan pabrik obat di Amerika Serikat (AS), Australia, Jerman, hingga Taiwan.

Tak satu pun yang mencantumkan pabrikan lokal sebagai produsennya. Namun, itu bukan berarti, peracikan obat palsu tidak dilakukan di dalam negeri.

"Klaim buatan AS atau Australia oleh para penjual obat-obat palsu itu, biasanya bisa membuat konsumen lebih yakin. Kalau sumber jelasnya, sulit dilacak," ujar Andini.

Ternyata trik dagang para mafia obat palsu juga tidak kalah hebat. Mereka tahu bahwa iming-iming buatan luar negeri, masih menjadi jualan laris di negeri ini.


Sumber: Bisnis Indonesia

Search

Powered By Blogger