Tuesday, April 8, 2008

Human Development

Hari ini saya ingin membagi pengetahuan saya mengenai sebuah pendekatan pengembangan sumber daya manusia kepada Anda. Hal ini baru saya pelajari dari kegiatan human resource and personnel management training program. Sebuah pengetahuan yang membuat saya mengucapkan Alhamdulillah karena mendapatkannya. Sedikit pengetahuan ini kebetulan erat hubungannya dengan bisnis yang saya geluti ini. Jadi ilmu yang baru saya pelajari dapat digunakan baik di bisnis yang saya tekuni maupun di pekerjaan sebagai karyawan perusahaan di bidang sumber daya manusia (Alhamdulillah). Saya bukan bermaksud membangga-banggakan atau sombong karena saya mengikuti bisnis ini dan menyuruh anda masuk ke dalam bisnis ini, tidak-sama sekali tidak. Tapi yang saya maksudkan hanya menginformasikan bahwa saya telah mengikuti sebuah konsep bisnis yang memang fokus terhadap pengembangan sumber daya orang-orang yang menekuninya, sebuah pengembangan yang mungkin bisa membawa kami menjadi orang yang lebih baik lagi dalam segala hal. Oleh karena itu jika Anda ingin mendapatkan sebuah sarana pengembangan pribadi Anda yang tak terbatas secara alami serta mendapatkan sebuah keuntungan juga dalam hal materi, saya anjurkan Anda mengikuti apa yang saya lakukan di bisnis ini.

Menurut training program yang saya ikuti ini, ada dua pendekatan pengembangan sumber daya manusia di era global ini. Pertama yaitu pendekatan psikologi atau pendekatan dari sumber daya manusianya sendiri dan pendekatan budaya atau pendekatan dari pengaruh lingkungan budaya. Tapi yang ingin saya share ilmunya adalah dari sisi pendekatan psikologi.

Ada beberapa pakar psikologi yang masing-masing memberikan pendapat bahwa pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu:

1. David McClelland (Achievement Motivation)

Menurut McClelland, di Indonesia ini pengembangan sumber daya manusianya sangat statis atau tidak naik-naik atau malah turun (mudah-mudahan kita tidak termasuk individu yang semakin turun perkembangannya) dikarenakan kurangnya motivasi. Motivasi adalah segala sesuatu yang dapat menggerakkan manusia untuk melakukan sesuatu. Jika Anda ingin melakukan sesuatu, bahan bakar yang harus Anda dapatkan adalah motivasi untuk melakukannya. Sesuatu hal yang dikerjakan tanpa motivasi tidak dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Motivasi memberi Anda energi tambahan untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan hal yang Anda inginkan. Menurut McClelland ada beberapa ciri dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu:

- Mempunyai tanggung jawab tinggi terhadap penyelesaian kerja

Sebagai contoh saya mempunyai sebuah tanggung jawab yang bukan hanya sebagai lelaki yang akan menafkahi keluarganya (saya mohon maaf bukan bermaksud tinggi hati, tapi memang demikianlah saya selalu berusaha dan saya pun berharap Anda juga mempunyai sikap demikian), tapi saya mempunyai impian yang harus saya raih melalui proses menyelesaikan pekerjaan di bisnis ini dalam hal membantu orang lain meraihnya juga.

- Mempunyai program kerja konkrit, realitis, dan berjuang keras mencapainya

Jika saya tidak mempunyai sebuah program kerja yang konkrit dan saya sama sekali tidak berjuang keras melaksanakannya, kapan saya bisa mendapatkan impian tersebut yang tentunya ingin diwujudkan secepat mungkin.

- Orientasinya adalah prestasi

Prestasi saya dalam bisnis ini adalah bagaimana saya membantu orang sebanyak-banyaknya dengan hati yang ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari bantuan tersebut. Karena saya sangat percaya bahwa imbalan berupa rezeki akan datang jika kita melakukan banyak amal dari pekerjaan yang saya lakukan sebelumnya. Semakin banyak orang yang saya Bantu itulah ukuran prestasi saya.

- Menerima Feedback (umpan balik dari siapapun)

Sebagai orang yang mempunyai motivasi tinggi Anda akan menerima sebuah umpan balik positif dari siapapun anda berhubungan dengannya yaitu selama motivasi tersebut berada pada jalur yang positif juga.

- Time Management

Seorang bermotivasi tinggi mempunyai ilmu time management dalam menjalani hidupnya, dia pandai memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam urusan bisnisnya maupun kehidupan pribadinya. Hal inilah yang baru saya sadari bahwa time management haruslah dikuasai. (maafkan saya sayank,,hehehe)

- Ingin dikenal atau dikenang sebagai orang yang sukses

Inilah salah satu hal yang ingin saya dapatkan, sebuah penghargaan berupa dikenal oleh orang-orang yang saya bantu dalam bisnis ini. Merupakan sebuah kebanggaan besar dalam hidup ini jika Anda dikenang sebagai orang yang sukses dan mempunyai sikap positif dalam menyambutnya.

Itulah mengapa pentingnya sebuah motivasi dalam kehidupan Anda dalam melakukan semua yang Anda kerjakan demi mencapai tujuan Anda. Sekali lagi saya bersyukur bisnis ini dapat memberikan sebuah motivasi tambahan dalam menjalani hidup.

2. Everett Hagen (Creativity & Innovation)

Menurut Hagen kenapa perkembangan sumber daya manusia Indonesia ini selalu statis, disebabkan karena sumber daya manusia Indonesia kreatifitasnya sangat rendah dan akhirnya menyebabkan inovasi yang rendah juga. Dulu orang-orang Malaysia belajar di Indonesia, tapi sekarang kebalikannya. Orang-orang Indonesia hanya bisa mempunyai pekerjaan sebagai pekerja di negerinya sendiri yang seluruh dunia tahu, bahwa Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah. Jika kita mempunyai kreatifitas dan inovasi, tentunya kekayaan tersebut dapat kita olah sendiri dan konsumsi sendiri. Akan tetapi sebaliknya, perusahaan asing datang ke Indonesia, memanfaatkan alam kita dan sekali lagi kita hanya menjadi pekerja mereka. Bukannya menjelekkan negeri dan bangsa sendiri, tapi saya hanya ingin mengajak Anda untuk untuk merenungkan apa maksud saya semua ini.

Indonesia adalah satu-satunya negara yang sebagian besarnya (80%) hidup karena pajak, penghasilan Anda dipajak, makan Anda, belanja Anda, Telepon Anda, hamper semua yang kita dapat dari uang yang kita keluarkan masuk ke pajak. Sedangkan orang-orang asing sendiri yang membangun perusahaannya di negeri kita ini hanya membayar pajak sedikit dibanding kita anak bangsanya sendiri. Negara maju tidak membebankan pajak kepada rakyatnya, melainkan hanya diambil dari sektor bisnis saja. Semakin banyak warga negaranya yang kreatif dan inovatif, semakin maju juga perkembangan negara tersebut. Be creative, be innovative!!

3. Daniel Goleman (Development Emotional Intelligent In The Workplace)

Tahukah Anda, bahwa jika sebuah hasil kerja yang maksimal yang Anda dapatkan bukan hasil dari kemampuan inteligen Anda, tapi berasal dari faktor emosional Anda.

Hanya 20% saja kita membutuhkan IQ untuk melakukan semua hal yang kita kerjakan, sisanya sebanyak 80%, jika Anda ingin menghasilkan segala sesuatu dengan sangat baik, Anda membutuhkan sebuah kecerdasan emosional (EQ), sebuah kecerdasan yang kami pelajari dan selalu diterapkan dalam pekerjaan kami di bisnis ini. Menurut Goleman jika Anda ingin berkembang kembangkanlah kecerdasan emosional Anda dalam lingkungan kerja atau bisnis Anda. Sebagai contoh kenapa Indonesia tidak pernah berkembang dalam segala aspeknya, salah satunya adalah kebanyakan orang-orangnya hanya memakai kecerdasan inteligensia saja, kecerdasan emosionalnya hanya dilibatkan sedikit bahkan sama sekali tidak dipakai. Sebagai contoh jika ada orang sekitar di lingkungan kerja kita mendapatkan kebahagian atau promosi jabatan yang lain kebanyakan sirik, saling menjatuhkan, atau dapat dengan jelas kita lihat kegiatan saling menggulingkan setiap pemerintahan oleh mahasiswa atau orang-orang yang hanya mengedepankan kecerdasan intelegensiannya, yang berpikir sayalah yang lebih baik dari dia, saya yang bisa memimpin negeri ini, dan seterusnya. Kemudian di kehidupan sehari-hari kita lihat ada orang yang bunuh diri karena diputuskan pacarnya atau pacarnya selingkuh, itulah orang yang hanya mengandalkan IQ nya, berpikir bahwa dengan bunuh diri semuanya selesai (ya iya selesai, Anda mati tapi tidak bakalan masuk surga) atau mendoakan pacarnya tersebut tidak pernah mendapatkan pacar lagi yang lebih baik dari dia atau malah pergi ke dukun kemudian santet (pintar seh tapi licik). Berbeda dengan orang yang memakai kecerdasan emosionalnya, biarpun diputuskan atau pacarnya selingkuh dia berkata “ Ya Allah, semoga dia mendapatkan seseorang yang lebih baik dari saya dan bahagia dari sebelumnya, begitu juga saya mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dia dan lebih bahagia dari sebelumnya, amin”, gitu!!. Orang yang memakai kecerdasan emosionalnya selalu bekerja dengan nikmat dan menikmati sehingga tidak pernah lelah dan suasana antar pekerja atau dengan rekan bisnisnya sangat kondusif. Orang yang memakai EQ nya selalu berpikir positif dari sebuah peristiwa yang negatif terhadap dirinya.

Betapa cepat berkembangnya negara kita ini jika pemikiran ketiga ahli tersebut kita selalu terapkan dalam kehidupan, baik dalam suasana pekerjaan, bisnis maupun kehidupan pribadi kita.

Sukses Selalu Untuk Anda!!

No comments:

Search

Powered By Blogger